Dimensi Kajian Filsafat ilmu | Informasinet berbagi lagi masih berkaitan dengan Filsafat Ilmu. kajian Spesifik yakni Dimensi Filsafat Ilmu. Sebelumnya tentang Fungsi dan arah Filsafat Ilmu dan teori hakikat Keberan. Beikut ulasan materi Dimensi filsafat ilmu.
1. Kenyataan atau Fakta
Kenyataan atau
fakta adalah sesuatu yang benar-benar terjadi dan memiliki bukti tetai
tidak mungkin dengan alat-alat yang serba kasar seperti panca indera,
manusia dapat menyaksikan hakikat semua kenyataan sebagai kebenaran
sejati. Untuk dapat meraih hakikat kenyataan sebagai kebenaran sejati,
disamping panca indra dan akal, manusia dikaruniai pula budi sebagai
alat perantara antara akal dan Tuhan.
2. Kebenaran
Berikut beberapa macam tentang kebenaran :
•
Kebenaran Koherensi : Adanya kesesuaian atau keharmonisan antar suatu
yang memiliki hierarki yang tinggi dari suatu unsure tersebut, baik
berupa skema, ataupun nilai.
• Kebenaran Korespondensi :Terbuktinya
sesuatu dengan adanya kejadian yang sejalan atau berlawanan arah antara
fakta yang diharapkan, antara fakta dan keyakinan.
• Kebenaran Performatif : Pemikiran manusia yang menyatukan segalanya dalam tampilan
actual dan menyatukan apapun yang ada dibaliknya. Baik yang praktis,
teoritik maupun yang filosifik. Sesuatu benar apabila dapat
diaktualisasikan dalm tindakan.
• Kebenaran Pragmatik :Yang benar adalah yang konkrit, individual dan spesifik.
•
Kebenaran Proporsi :Suatu kebenaran dapat diperoleh bila proporsinya
benar, yakni bila sesuai dengan persyaratan formal suatu proporsi.
• Kebenaran Struktural Paradigmatik :Merupakn perkembangan dari kebenaran dari perkembangan korespondensi.
3. Konfirmasi
Fungsi ilmu adalah menjelaskan, memprediksi proses dan produk yang akan dating, atau memberikan pemaknaan.
4. Logika Inferensi
Penarikan kesimpulan baru dianggap sahih apabila dilakukan menurut cara tertentu, yakni berdasarkan logika.
5. Telaah Konstruksi Teori
Adalah sekumpulan proporsi yang saling berkaitan secar logis untuk memberikan pengertian mengenai sejumlah fenomena.
Teori mempunyai peranan penting antara lain:
• Berfungsi sebagai pedoman, bagan sistemanisasi, atau system acuan.
• Memberikan suatu skema atau rencana sementara mengenai medan yang semula belum dipetakan.
• Menunjukkan atau menyarankan kea rah-arah penyelidikan lebih lanjut.
1. Dimensi Ontologis
Ontologis merupakan bagian dari metafisika umum. Ontologis merupakan suatu pengkajian mengenai teori yang ada.
Metafisika
: merupakan cabang filsafat yang mempersoalkan tentang hakikat yang
tersimpul dibelakang dunia fenomenal. Metafisika melampaui pengalaman
denagn objek yang non-empiris.
Tafsiran dalam Metafisika:
• Animisme :Dalam dunia ini terdapat wujud-wujud gaib yang bersifat lebih tinggi atau lebih kuasa dubandingkan alam yang nyata.
• Materialisme :Apa yang ada di dunia ini yang dapat kita pelajari.
• Mekanistik :Melihat gejala alam, temasuk manusia yang merupaka gejala mkimi-fisika semata.
• Vitalistik :Hidup adalah sesuatu yang unik dan berbeda secara subtansi dengan proses di atas.
• Monistik :Proses berfikir sebagai aktivitas elektro-kimia dari otak
• Dualistic :Membedakan antara zat dan kesadaran yang bagi mereka berbeda secara generic, secara subtansif.
a. Asumsi dalam ilmu :
a. menganggap objek-objek tertentu mempunyai keserupaan satu sama lain, umpamanya dalam bentuk, struktur dan sifat.
b. Menganggap bahwa suatu benda tidak mengalamai perubahan dalam jangka waktu tertentu.
b.
Pilihan diantara Determinase (Pengetahuan adalah bersifat empiris yang
dicerminkan oleh zat dan gerak yang bersifat universal), Pilihan bebas
(Manusia mempunyai kebebasan dalam menentukan pilihannya, tidak terkait
pada hukumalam yang tidak memberikan alternative), dan probalistik
(Menekankan pada keseimbangan antara kedua aliran di atas)
c. Penggolongan ilmu
Plato : dialektika, fisika, etika
Aristoteles : logika, politik, metafisika, etika
Ampere : rethorika, estetika
Wildelband : kosmologi, noologi
H.A Dardini ; IPA, IPS, humaniora
d. Pola hubungan ilmu
a.
Multidisipliner :Ditandai oleh kegiatan studi yang tertuju pada sebuah
sentral dari sudut perspektif disiplin ilmu yang terpisah tanpa adanya
kesatuan konsep.
b. Interdisipliner :Ditandai oleh interaksi dua atau
lebih interdisipliner ilmu berbeda dengan bentuk komunikasi konsep atau
ide.
c. Lintasdisipliner :Ditandai oleh orientasi horizontal karena melumatnya batas-batas disiplin ilmu yang sudah mapan.
Tugas – tugas ilmu pengetahuan
1) Eksplanatif : menerangkan gejala-gejala alam
2) Prediktif : meramalakan kejadian-kejadian di masa depan
3) Control : mengendalikan peristiwa yang akan datang.
Batas pengkajian ilmu
1) Tidak semua permasalahan kehidupan manusia dapat dijawab tuntas oleh ilmu.
2)
Nilai kebenaran ilmu bersifat positif dalam arti berlakunya sampai saat
ini dan juga bersifat relative atau nisbi dalam arti tidak mutlak
kebenarannya.
3) Batas dan relativitas ilmu pengetahuan bermuara pada filsafat.
2. Dimensi Epistimologis
Epistimologi berarti ilmu atau teori tentang pengetahuan, yakni ilmu yang membahas tentang masalah-masalah pengetahuan.
Konsep dasar ilmu pengetahuan
Fungsi panca indera bagi perkembangan ilmu pengetahuan
Fungsi akal bagi perkembangan ilmu pengetahuan
Peranan budi dalam menemukan hakikat kenyataan
Hukum
sebab akibat : seseorang mendapat pengetahuan tentang suatu masalah
denagn jalan menyusun pikiran untuk mengetahui sebab kejadiannya dan
akibatnya.
Sumber pengetahuan : pengalaman (aliran empirisme), akal
atau rasio (aliran rasionalisme), budi sebagai sumber pengetahuan sejati
(aliran kritisme).
Batas –batas pengetahuan : yang dapat dipercaya
adalah hanya apa yang sekarang, pada saat ini, yang diberikan kepada
kita dalam pengalaman (aliran skeptisisme), adanya kebenaran objektif,
terlepas dari subjek-subjek yang diketahuinya (aliran objektivisme),
kesadaran akan tujuan pada barang sesuatu, benda yang dituju (aliran
fenomenologisme)
Objek pengetahuan : objek rasa, objek bukan rasa, dan objek luar rasa.
Metode ilmu pengetahuan : metode induksi dan metode deduksi
Dimensi Aksiologis
Aksiologi
adalah studi tentang nilai atau kualitas. Satu wilayah penting
penelitian untuk aksiologi ini adalah aksiologi formal dan kekakuan
matematis.
Semoga materi Dimensi Filsafat Ilmu ini bisa bermanfaat. Wassalam..!!
0 Response to " DIMENSI KAJIAN FILSAFAT ILMU"
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan komentar anda, jika ada kesalahan pada artikel yang saya posting, atau ada link mati, gambar hilang, dan jika ada saran untuk kemajuan blog ini, silahkan tulis komentar dibawah ini.... Komentar kalian sangat berarti bagi saya...
Format untuk komentar:
1. Pilih profil sebagai Name/URL
2. Isikan nama anda
3. Isikan URL (Blog/Website/Facebook/Twitter/Email/Kosongin)
4. Isikan komentar
5. Poskan komentar