Di hari jadinya ke-468, Jakarta mendapat kado pahit 
dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Temuan BPK atas APBD DKI Jakarta 
2013 menunjukkan ada 86 proyek yang ganjil sehingga berpotensi merugikan
 daerah dengan nilai total Rp 1,54 triliun.
Anggota V BPK 
Agung Firman Sampurna mengatakan temuan itu terdiri atas temuan 
berindikasi kerugian daerah Rp 85,36 miliar, potensi kerugian daerah Rp 
1,33 triliun, kekurangan penerimaan daerah Rp 95,01 miliar, dan 3E 
(tidak efektif, efisien, dan ekonomis) alias pemborosan Rp 23,13 miliar.
"Arah
 kebijakan pemeriksaannya berfokus ke dana belanja bantuan sosial, 
belanja jasa, dan modal," kata Agung dalam konferensi pers di gedung 
DPRD DKI Jakarta, Jumat, 20 Juni 2014.
Temuan-temuan
 yang mencolok pada era Gubernur Joko Widodo dan Wakil Gubernur Basuki 
Tjahaja Purnama itu terdapat di Dinas Pendidikan, Dinas Pekerjaan Umum, 
Dinas Perumahan, dan Dinas Perhubungan.
Temuan
 di Dinas Pendidikan meliputi penyaluran Kartu Jakarta Pintar (KJP) 
ganda kepada 9.006 penerima senilai Rp 13,34 miliar. Selain itu, hasil 
audit dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) di sampel sebelas 
sekolah negeri menunjukkan indikasi kerugian Rp 8,29 miliar. Padahal, 
total anggaran BOP untuk sekolah negeri mencapai Rp 1,57 triliun.
BOP
 untuk sekolah swasta juga terindikasi merugikan daerah Rp 2,19 miliar 
karena ada manipulasi Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dan ada 
sekolah yang mendapat BOP walaupun tidak meminta bantuan dana.
Program
 pengadaan bus Transjakarta dan bus sedang di Dinas Perhubungan dinilai 
tidak sepenuhnya sesuai ketentuan dan diragukan kewajaran harganya 
senilai Rp 118,40 miliar dan Rp 43,87 miliar.
Selain itu, 
ada pula keganjilan di Dinas Pekerjaan Umum karena adanya pencairan uang
 persediaan pada akhir 2013 sebesar Rp 110,04 miliar. Dari jumlah itu, 
sebanyak Rp 104,62 miliar ditransfer ke rekening kepala seksi kecamatan,
 suku dinas, dan kepala bidang pemeliharaan jalan.
"Dari 
hasil uji lapangan, ditemukan belanja yang tidak didukung bukti 
pertanggungjawaban Rp 2,24 miliar," kata Firman. Ada pula indikasi 
kerugian Rp 4,49 miliar akibat proyek pembangunan jalan kampung yang 
volumenya kurang dan tidak sesuai spesifikasi teknis.
Program
 Kampung Deret juga dinilai tak optimal karena tidak mencapai target. 
Dari anggaran Rp 214 miliar, hanya terealisasi Rp 199 miliar hingga 30 
Mei 2014 atau 93,12 persen dari target. Selain itu, banyak juga rumah 
deret yang berdiri di atas tanah negara, di lokasi drainase, dan garis 
sepadan sungai. (baca: Jokowi Janji Kampung Deret Bertambah Tahun Depan)
Ketua
 DPRD DKI Jakarta Ferrial Sofian mengaku tidak menyangka rapor keuangan 
DKI Jakarta bakal merosot pada tahun ini. "Saya juga kaget," ujar 
Ferrial seusai rapat paripurna luar biasa dengan agenda mendengarkan 
hasil pemeriksaan oleh BPK. "Ini kado pahit untuk ulang tahun Jakarta," 
ujar dia.
ANGGRITA DESYANI 
2 Responses to "BPK Temukan Potensi Kerugian DKI Rp 1,54 Triliun"
Silahkan Tinggalkan komentar anda, jika ada kesalahan pada artikel yang saya posting, atau ada link mati, gambar hilang, dan jika ada saran untuk kemajuan blog ini, silahkan tulis komentar dibawah ini.... Komentar kalian sangat berarti bagi saya...
Format untuk komentar:
1. Pilih profil sebagai Name/URL
2. Isikan nama anda
3. Isikan URL (Blog/Website/Facebook/Twitter/Email/Kosongin)
4. Isikan komentar
5. Poskan komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

S1288POKER Memberikan Promo Double Freechip
BalasHapusBagi Kalian semua yang ingin bergabung dan masih banyak Promo menarik lainnya
Minimal Deposit Rp.10.000,- & Wihtdraw Rp.20.000,-
Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
BBM : 7AC8D76B
WA : 087782869981
BOLAVITA BAGI-BAGI EMAS
BalasHapusTaruhan Online Dapet Emas? Kapan Lagi ~ Hanya di Bolavita ...
Halo Bossku,
Saat ini bolavita sedang mengadakan event bagi-bagi emas. ya benar boss anda tidak salah baca.
bagi-bagi emas bosku.
Boss Juga Bisa Kirim Via :
Wechat : Bolavita
WA : +6281377055002
Line : cs_bolavita
BBM PIN : BOLAVITA ( Huruf Semua )