Gunawan Penuduh PKS Piyungan Mencuri |
Artikelnya di Kompasiana :
Artikel ini saya tulis atas nama dan tanggung jawab pribadi dan
mengklarifikasi pernyataan bung Gunawan yang dalam artikelnya yang
menyatakan PKS piyungan mencuri artikel di kompasiana. Hal yang saya
ingin nyatakan adalah;
Hal Pertama : Bung Gunawan harus belajar konsep
plagiarism. Saya juga tidak tahu persis latar dari pendidikan bapak.
tapi sepintas dari profil bapak, jelas anak desa yang ingin perubahan.
Begitulah yang tertera. Saya pun bapak kondisi pedesaan.
Terkait penyataan bapak tentang mencuri artikel itu cukup mencederai
kecerdasan bapak. Saya pun menilai bapak adalah orang yang butuh
pengakuan saja. Mungkin bapak iri dengan pengjung PKS piyungan yang
mencapai ratusan ribu perhari. Ingat sekali lagi pembaca PKS piyungan
ratusan ribu per hari lhoh. Nah secara tidak langsung bapak ingin
dikatakan cerdas oleh orang PKS. Buktinya tulisan bapak semuanya
menjatuhkan PKS. Kalau bapak ingin terkenal di media online tulislah
artikel yang bermanfaat yang bisa membangun generasi selanjutnya. Bapak
pun ingin dikatakan “ini loh saya Gunawan yang cerdas, yang frontal
mengkritisi PKS, yang selalu berfikir pembangunan.
Malulah pak, PKS membangun generasi muda dari sistem partainya. Sekarang
Jutaan orang yang ikut PKS dicintai rakyat pula. Pertanyaanya adalah
sudag berapa banyak generasi muda yang bapak didik dan sudah bisa
berkontribusi di negeri ini?
Kalaulah tulisan bapak memotivasi generasi muda, memberikan inspirasi,
mungkin PKS piyungan akan mempertimbangkan artikel bapak di muat disana.
Lumayan ratusan ribu pengunjungan per hari pak. Lihat aja page
conternya di bawah. Jika dibandingan dengan media onlinenya, tidak
sehebat blog PKS Piyungan.
Hal Kedua : Tahukah bapak perbedaan antara
Kompasiana.com dan kompas.com? Coba uraikan sesuai pemahaman bapak.
Ingat pak, Kompasiana dan kompas adalah satu produk, tetapi ketentuan
itu secara umum tidak bisa menghakimi orang mengambil artikel dari
kompasiana mencuri. Bapak memberikan alasan dengan menunjukkan aturan
* Setiap orang atau pihak yang ingin
menggunakan, menempatkan, mengunduh, menautkan dan atau melekatkan baik
sebagian atau seluruhnya dari Konten yang ada di Kompasiana, yang
ditujukan untuk kepentingan atau keperluan komersil, wajib mendapatkan izin dari Admin Kompasiana.
Pertanyaannya siapa admin kompasiana?
Lalu apakah artikel yang saya tulis ini adalah milik kompasiana?
Lalu apakah artikel yang saya tulis ini adalah milik kompasiana?
Toh Admin kompasiana ketika ingin mempublish itu untuk keperluan komersil, harus mendapatkan izin dari penulis juga.
Nah, bagimana jika saya penulis artikel tidak merasa keberatan atas
artikel saya terbit di pks piyungan? Bahkan saya senang ide dan gagasan
saya terbit di sana. Karena bagi seorang penulis, artikel dibaca oleh
orang, merupakan hal yang kebahagiaan. Itu berarti narasi berfikirnya
tersebar dan dinikmati oleh banyak orang.
Tulisan yang terbit di kompasiana milik siapa? admin kompas? gitu?
Saya penulis lebih berhak atas tulisan saya sendiri. Kompasiana hanya
mewadahi dalam media penulisan. Coba bapak lihat aturan ini :
LISENSI PENGGUNAAN
- Pengguna tidak diperkenankan menggunakan sebagian atau seluruh rancangan produk Kompasiana yang dibuat oleh KOMPAS.com untuk tujuan apapun tanpa seizin Kompasiana dan atau KOMPAS.com.
- Pengguna tidak diperkenankan untuk memodifikasi, menyalin, mengubah atau menambah rancangan rancangan produk Kompasiana dalam keadaan atau kondisi apapun.
- Penggunaan nama, logo dan atau atribut Kompasiana lainnya untuk tujuan komersil harus atas seizin Kompasiana.
- Kompasiana berhak untuk menggunakan Konten milik Kompasianer demi kepentingan promosi Kompasiana dan atau KOMPAS.com.
- Kompasiana mendapat izin untuk menawarkan penggunaan Konten ke pihak lain, namun penggunaannya tetap atas seizin pemilik Konten.
- Setiap orang atau pihak diperkenankan menggunakan, menempatkan, mengunduh, menautkan dan atau melekatkan Konten hanya untuk keperluan pribadi, bukan tujuan komersil, dengan mencantumkan sumbernya seperti tercantum pada alamat URL Konten.
- Setiap orang atau pihak yang ingin menggunakan, menempatkan, mengunduh, menautkan dan atau melekatkan baik sebagian atau seluruhnya dari Konten yang ada di Kompasiana, yang ditujukan untuk kepentingan atau keperluan komersil, wajib mendapatkan izin dari Admin Kompasiana.
- Kompasiana dibebaskan dari segala tuntutan dan pertanggungjawaban atas pelanggaran hak terutama yang berkaitan dengan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) yang dilakukan oleh pihak ketiga terhadap Konten yang ditempatkan dan atau ditayangkan di Kompasiana.
Aturan 5 dan 6 jelas penulis pun berhak untuk memberikan kontennya
kepada pihak lain dengan mencantumkan sumber. PKS piyungan memberikan
url asli di bawah postingannya. Apa yang salah? di copy, atas izin
penulis dan meletakkan sumber asli. Saya pun sehabis menulis di
kompasiana. Saya menginformasikan ke PKS piyungan bahwa saya menulis
artikel tentang PKS dengan URL sekian. Lagiatnya dimana? Izin penulis
dapat, Peletakkan sumber dilakukan. Konten pun tidak diubah sekata pun.
lalu mana letak plagiat?
Anda tahu pendiri kompasiana? dia saya pendirinya tidak merasa keberatan
atas artikel kompasiana terbit di PKS Piyubngan. Bahkan tulisan Pendisi
Kompasiana pun terbit di PKS piyungan. Penasarann ini link artikelnya :
http://www.pkspiyungan.org/2013/05/pendiri-kompasiana-kpk-dikesankan-cuma.html
Terakhir saya ingin sampaikan, jika anda ingin dikenal banyak oleh warga
PKS silahkan menulis artikel motivasi aja. kebetulan rubrik itu disukai
oleh PKS piyungan sebagai bahan Inspirasi.Saya pun menulis ini bukan
saya ingin menggurui bapak. tapi saya hanya ingin membuka jalan baru
kepada bapak bagaimana bisa berfikir positif. Saya pribadi sebagai kader
PKS menulis ini sebagai wujud cinta saya kepada bapak. karena tulisan
bapak pun saya bisa mendapatkan pemikiran balik dari sisiyang berbeda.
Tetapi artikel satu ini sungguh menyakitkan saya, disini saya menilai
bapak terkesan membanggakan diri dan ingin mendeklarsikan “saya adalah
orang pintar” yang berani membongkar kebodohan PKS. Sadrlah pak
Gunawan. Gunakan kecerdasan bapak untuk membangun Indonesia bukan untuk
saling merontokkan satu sama lain. Indonesia masih butuh bapak dan PKS.
Salam cinta dari saya Idrus Dama kader PKS Gorontalo.
0 Response to "Ketika PKS Piyungan dituduh Pencuri"
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan komentar anda, jika ada kesalahan pada artikel yang saya posting, atau ada link mati, gambar hilang, dan jika ada saran untuk kemajuan blog ini, silahkan tulis komentar dibawah ini.... Komentar kalian sangat berarti bagi saya...
Format untuk komentar:
1. Pilih profil sebagai Name/URL
2. Isikan nama anda
3. Isikan URL (Blog/Website/Facebook/Twitter/Email/Kosongin)
4. Isikan komentar
5. Poskan komentar