Merancang Masa Depan di Kampus Impian-
Pernahkah anda berjalan tanpa arah? Anda berjalan sambil
memikirkan kemana lagi harus melangkah tak tahu arah dan tujuan, dalam perjalan
itu anda mulai merasa letih sampai
akhinya berhenti begitu saja.
Di saat itu pula orang-orang akan bertanya, anda mau kemana? Anda duduk dan hanya bisa mengelengkan kepala tak tahu mau kemana. Begitulah gambaran sederhana orang-orang yang tidak memili tujuan dalam hidupnya. Mereka gagal merancang masa depan sampai kegagalan pun sangat dekat dengan kehidupan mereka.
Di saat itu pula orang-orang akan bertanya, anda mau kemana? Anda duduk dan hanya bisa mengelengkan kepala tak tahu mau kemana. Begitulah gambaran sederhana orang-orang yang tidak memili tujuan dalam hidupnya. Mereka gagal merancang masa depan sampai kegagalan pun sangat dekat dengan kehidupan mereka.
“Orang-orang yang gagal merencanakan masa depan adalah
orang –orang yang telah merancang kegegalannya” ( Anonim )
Jika anda termasuk orang-orang dari golongan di atas,
maka saatnya anda membuka mata dan bangkit untuk merancang apa yang sudah anda
impikan. Rangkailah mimpi itu seindah mungkin dalam secarik kertas dan
tempelkan di tempat yang bisa anda tatap setiap saat. Kertas mimpi itu akan
selalu mengingatkan anda disaat anda dalam kondisi malas kuliah, malas belajar
, malas mengerjakan tugas dan lain sebagainya. Lembaran kertas mimpi tadi juga akan
menjadi energi anda dalam melakukan apa pun dalam meraih mimpi anda nantinya.
Satu kisah dari seorang mahasiswa bahasa Inggris di salah
satu Universitas yang ada di Gorontalo yang terpaksa berhenti kuliah karena
gagal merancang masa depannya. Setiap Malamnya, dia menghabiskan waktunya di depan
laptop dengan permaianan game online. Kehidupan dunia maya telah menghapus
mimpinya saat pertama kali menginjakkan kaki di kampus impiannya.
Awal Masuk kuliah, dia mengaku memiliki semangat yang
cukup luar biasa. Sahabatnya banyak, nilai IPK baik, cerdas dan selalu
bersahabat dengan buku –buku di perpustakaan. Selain itu, dia aktif di berbagai
oraganisasi kampus. Ia terkenal sebagai mahasiswa yang cerdas yang mampu
menyeleraskan kuliah dan organisasi.
Rentetan kehidupannya pun berkisar antara kuliah,
organisasi, perpus dan kost. Hari-harinya penuh dengan aktivitas yang cukup
menempa dirinya. Dari kehidupannya lah banyak mahasiswa yang menjadikannya
menjadi patron di kampusnya.
Aktivitas ini berlangsung cukup lama. Sayangnya, Ia
terjebak dalam satu aktivitas organisasi dan dunia luar kampus yang melenakan.
Kuliah pun mulai mengalami masalah. Beberapa mata kuliah harus error dan harus
mengulang di tahun akan datang. Hal itu
pun ternyata berlanjut di semester barikutnya. Akhinrnya target kuliah mulai
terbengkalai. Ia mulai sibuk dengan organisasi dan mencari uang di luar kampus.
Selain itu, ia juga menghabiskan waktunya bermain games online sepanjang malam.
Hingga ia pun lupa waktu, bahkan rela semalam suntuk bercengkrama dengan
sahabat-sahabat online-nya hingga mentari bangun dari tidurnya.
Empat tahun telah berjalan,
teman-teman seangkatannya pun bersorak bahagia mengenakan pakaian wisuda.
Sementara dirinya hanya bisa melihat dari kejauahan tawa bahagia dari
sahabat-sahabatnya dulu itu.
Gejolak penyesalan
mengoyak hati. Betapa tidak, perjuangan tinggallah seorang diri.
Sahabat-sahabat yang awalnya perge ke kampus sambil berangkulan, kini telah
tiada. Coleteh sahabat yang dulunya menghiasi waktu luang sambil menunggu dosen
masuk lenyaplah sudah. Kesendirian dalam perjuangan telah mematikan spirit yang
dulunya berkobar. Rasanya Ia pun ingin cepat wisuda, namun kredit kuliah masih banyak yang belum terselesaiakan.
Ditambah lagi dengan perasaan malu
menghantui ketika harus duduk dengan adik tingkat yang dulunya dia ceramahi
ketika masuk ke dunia kampus.
Semester makin bertambah, Jumlah semester sudah enam belas, tetapi belum juga wisuda.
Dosen-dosen sudah memberikan motivasi untuk penyelesaian studi. Syang seribu
sayang, semangatnya telah pudar bersama sahabat-sahabtnya yang telah tiada. Kondisi
ini pada akhirnya membawa ia dalam kegagalan studi. Ia terjerumus dalam lembah
kehidupan luar kampus. Andai dia mampu memutar waktu, tentu dia aka bisa
menyelamatkan diri dalam kondisi itu.
Apakah anda adalah generasi yang akan melanjutkan
kegagalan ini? Tentu anda pun tak ingin gagal dalam studi. Inti dari kisah ini adalah
pentingnya merancang masa depan agar anda tidak mudah terlena dengan agenda
lain yang hanya akan merusak mimpi anda.
Contoh lain dama merancang masa depan penulis ingin
ilustrasikan dalam mimpi menulis buku,
tentu sebelum menulis anda merancang apa yang ingin anda tuliskan. Apa ide utama
yang ingin anda tuliskan. Anda juga harus menentukan target pembaca entah
pemuda, tua, anak-anak atau semua kalangan. Maka salah satu hal yang perlu anda
perhatikan adalah setumpuk ide yang akan anda tawarkan dalam buku itu. Apakah ide itu dalam bentuk motivasi , sekedar
humor, tulisan ilmiyah atau lainnya. Rancangan
inilah yang akan mempu membawa alur tulisan anda dalam sebuah buku.
Apa fungsi utama dalam mendesain ide buku anda? Mengapa
ada harus membuat alur pikir dalam buku anda? Bukankah menulis itu gambang
saja, ambil laptop dan tuliskan saja ide yang datang! Mudah kan?
Perlu anda pahami bahwa Semua rangcangan itu adalah jalan
itu memperjelas agar pembaca mampu mengikuti alur pikir anda dan mampu memahami
ide-ide yang anda tawarkan dalam sebuah buku, dengan demikian buku anda pun akan menjadi
santapan yang lezat bagi pembaca di luar sana. Dengan merancang buku anda
seperti itu, penerbit pun tak akan ragu untuk menerbitkan buku yang anda tuliskan.
Apakah mendesain ide buku anda itu sudah cukup? Ternyata
mendesian ide buku belum cukup. Anda harus merealisakan ide itu dalam setumpuk
tulisan yang nyata. Sehingga terciptalah sebuah tulisan yang bisa dinikmati dan
siap untuk dimasukkan dalam rancangan buku anda.
Pertanyaan selanjutnya, mengapa anda harus mendesain ide
buku anda? Agar anda pendapatkan kepercayaan dari para penerbit dan pembaca. Dengan kepercayaan merekalah buku anda akan
dipertimbangkan terbit dan siap dipasarkan atau tidak. Kegagalan dalam merancang buku anda adalah
sebuah kerugian besar bagi anda. Anda telah menghabiskan banyak waktu, tenaga,
dan ide tapi semua hanya berakhir sia-sia. Sementara manfaat yang bisa anda
peroleh dari mendesian buku anda adalah kepercayaan dari penerbit dan pembaca
dan akhirnya buku anda pun akan diterbitkan dalam skala yang cukup besar.
Semua yang diceritakan tentang mahasiswa yang gagal
merancang masa depan dan merancang ide buku adalah gambaran bagaimana anda
mempersiapakn diri dalam menapaki jejak mimpi anda di hari esok.
Sebagai seorang mahasiswa mahasiswa hal ini cukup
penting. Desain inilah yang akan menjadi mind maping kesuksesan. Jika suatu
hari nanti dalam proses kuliah mengalami kendala dan masa –masa yang sulit,
maka peta konsep kesuksesan lah yang akan mengarahkan anda menuju rel kesuksesan
yang anda impikan.
Seberapa serius anda dalam meraih kesuksesan studi di
kampus? Jika anda memang serius dengan kesuksesan anda di kampus, maka buktikan
kepada Allah bahwa anda benar-benar serius dengan mimpi itu, sehingga tidak ada
alasan bagi Allah untuk menolak permohonanmu.
Tulisan ini adalah tulisan tentang bagaimana mendesaian
masa depan atau keskuksesan di kampus sehingga mahasiswa mampu merealisakan
mimpi-mimpinya dalam bentuk yang nyata. Kesuksesan yang dirancang pun hukan sekedar
tumpukan mimpi dalam secarik kertas yang kusam dan lapuk dimakan waktu. Dalam tulisan ini pula, anda akan dibawa pada
strategi bagaimana anda sebagai mahasiswa mampu membangun potensi diri serta
mengoptimalkan potensi dalam meraih kesuksesan kuliah.
Idrus Dama |
English Department’10
Catatan Seorang
Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo | 23 Mei 2013
0 Response to "Merancang Masa Depan di Kampus Impian"
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan komentar anda, jika ada kesalahan pada artikel yang saya posting, atau ada link mati, gambar hilang, dan jika ada saran untuk kemajuan blog ini, silahkan tulis komentar dibawah ini.... Komentar kalian sangat berarti bagi saya...
Format untuk komentar:
1. Pilih profil sebagai Name/URL
2. Isikan nama anda
3. Isikan URL (Blog/Website/Facebook/Twitter/Email/Kosongin)
4. Isikan komentar
5. Poskan komentar