KPK “Koalisi”dengan Media milik Oknum parpol

Sepak terjang  KPK dalam memberatas korupsi di Indonesia cukup menyihir mata rakyat. KPK itu ibarat “superman” yang selalu menjadi pahlawan yang benar. Apa pun perlakuannya selalu dianggap sebagai pekerjaan tuhan dan tak pernah melakukan kesalahan. Gerakan KPK pun ditopang oleh  media milik parpol tertentu untuk bisa mempopulerkan namanya. Tak heran kemudian, rakyat Indonesia pun mencintai KPK.

Saya menilai ada perselingkuhan antara KPK dengan oknum politik tertentu untuk mematahkan taring-taring partai lainnya di pentas demokrasi 2014 mendatang. Setelah demokrat rontok hingga ke akar-akar, kini PKS jadi bulan-bulanan KPK. Berbagai cara dilakukan agar PKS bisa rontok layaknya demokrat. Sayangnya, upaya KPK makin menemukan jalan buntu. Bukti-bukti tak cukup untuk bisa meruntuhkan PKS, bahkan KPK mulai menempuh jalan yang tak logis. Mislanya KPK memeriksa AD ART PKS dalam hal Kasus Korupsi.  Meski pun kita bukan rakyat yang melek hukum, tapi tetap bisa menilai. Apa coba hubungannya KPK memeriksa AD ART dengan kasus korupsi? Korelasi masalah dimana?

Ada satu alasana mengapa semua ini dilaukakanoleh KPK yakni  KPK merasa malu  tidak bisa membuktikan kasus yang di sangkakan kepada PKS. Dengan adanya perlakukan konyol KPK ini, rakyat Indonesia makin tahu KPK saat ini sudah tidak bisa berlalu adiul lagi. Ada unsur pilih kasih dalam menangani kasus korupsi. Olehnya itu wajar jika kemudian Fahri Hamzah minta Oknum KPK yang tidak bisa adil lagi agar dipecat aja sekalian.

Wahai  KPK jujurlah kepada rakyat Indonesia. Tak selamanya kamu benar. Sehebat apa pun KPK pasti akan melakukan hal bodoh. Perlu di sadari, KPK bukan malaikat yang punya titik kelemahan dan kekuarangan. Hari ini saya melihat  KPK menunjukan taring kekuasaan atas dasar ketidakadilan.

Tweet