Keterampilan Mengelola Kelas- Masih tetap berkaitan dengan keterampilan Mengajar, keterampilan mengelola diskusi kecil dan lainnya. Sekarang saya ingin berbagi materi Keterampilan Mengelola Kelas. berikut ulasan materi keterampilan mengajar.
a. Pengertian Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas adalah
keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang
optimal dan mengembalikannya apabila terjadi gangguan dalam proses
belajar mengajar (Mulyasa, Hasibuan dalam Suwarna,2006:82).
Pengelolaan
kelas terdiri dari dua kata, yaitu pengelolaan dan kelas. Pengelolaan
itu sendiri akar katanya adalah “kelola”, ditambah awalan “pe” dan
akhiran “an”. Istilah lain dari pengelolaan adalah “manajemen”.
Manajemen adalah kata yang aslinya dari bahasa Inggris, yaitu management
yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan. (Djamarah
2006:175).
“Pengelolaan adalah proses yang memberikan pengawasan
pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijakan dan pencapaian
tujuan” Dekdibud (dalam Rachman 1997:11). Pengelolaan dalam pengertian
umum menurut Arikunto (dalam Djamarah 2006:175) adalah
pengadministrasian pengaturan atau penataan suatu kegiatan. Hadari
Nawawi memandang kelas dari dua sudut, yaitu:
1. Kelas dalam arti
sempit yakni, ruangan yang dibatasi oleh empat dinding, tempat sejumlah
siswa berkumpul untuk mengikuti proses belajar mengajar. Kelas dalam
pengertian tradisional ini mengandung sifat statis karena sekadar
menunjuk pengelompokan siswa menurut tingkat perkembangan yang antara
lain didasarkan pada batas umur kronologis masing-masing.
2. Kelas
dalam arti luas adalah suatu masyarakat kecil yang merupakan merupakan
bagian dari masyarakat sekolah yang sebagai suatu kesatuan diorganisasi
menjadi unit kerja yang secara dinamis menyelenggarakan
kegiatan-kegiatan belajar mengajar yang kreatif untuk mencapai suatu
tujuan. (Djamarah2006:176).
Maka pengelolaan kelas merupakan
usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar secara
sistematis yang mengarah pada penyiapan sarana dan alat peraga,
pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi atau kondisi proses belajar
mengajar berjalan dengan baik dan tujuan kurikuler dapat tercapai.
b. Tujuan Pengelolaan kelas
Keterampilan mengelola kelas bertujuan untuk :
1. Mendorong siswa mengembangkan tingkah lakunya sesuai tujuan pembelajaran
2. Membantu siswa menghentikan tingkah lakunya yang menyimpang dari tujuan pembelajaran
3. Mengendalikan siswa dan sarana pembelajaran dalam suasana pembelajaran yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran
4.
Membina hubungan interpersonal yang baik antara guru dengan siswa dan
siswa dengan siswa, sehingga kegiatan pembelajaran menjadi efektif.
(Hasibuan, Bola dalam Suwarna,2006:82).
Sementara itu menurut Ahmad (1995:2) bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah sebagai berikut:
1.
Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar
maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan siswa untuk
mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi belajar mengajar.
3.
Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung
dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial,
emosional, dan intelektual siswa dalam kelas.
4. Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya.
Tujuan
pengelolaan kelas menurut Sudirman (dalam Djamarah 2006:170) pada
hakikatnya terkandung dalam tujuan pendidikan. Tujuan pengelolaan kelas
adalah penyediaan fasilitas bagi macam-macam kegiatan belajar siswa
dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas.
Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja.
Terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin,
perkembangan intelektual, emosional, dan sikap serta apresiasi pada
siswa. Sedangkan Arikunto (dalam Djamarah 2006:178) berpendapat bahwa
tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja
dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif
dan efisian.
Menurutnya sebagai sebuah indikator dari sebuah kelas yang tertib adalah apabila:
1.
Setiap siswa terus bekerja, tidak macet artinya tidak ada anak yang
terhenti karena tidak tahu ada tugas yang harus dilakukan atau tidak
dapat melakukan tugas yang diberikan padanya.
2. Setiap siswa terus
melakukan pekerjaan tanpa membuang waktu artinya setiap siswa akan
bekerja secepatnya supaya lekas menyelesaikan tugas yang diberikan
padanya
c. Komponen-Komponen Pengelolaan Kelas
Komponen keterampilan mengelola kelas yang perlu kita perhatikan adalah sebagai berikut:
1. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal (bersifat preventif)
Keterampilan
ini berkaitan dengan kemampuan kita dalam mengambil inisiatif dan
mengendalikan kegiatan pembelajaran, sehingga berjalan secara optimal,
efisien dan efektif. Keterampilan tersebut meliputi:
a. Menunjukkan
sikap tanggap. Tanggap terhadap perhatian, keterlibatan, ketidakacuhan,
dan ketidakterlihatan dalam tugas-tugas di kelas. Setiap peserta didik
merasa bahwa kita hadir bersama mereka dan tahu apa yang mereka perbuat.
b.
Memberi perhatian. Pengelolaan kelas yang efektif terjadi apabila kita
mampu membagi perhatianya kepada beberapa kegiatan yang berlangsung
dalam waktu yang sama. Membagi perhatian dapat dilakukan dengan cara
visual dan verbal. Secara visual kita dapat memberikan pandangan yang
merata tidak hanya satu arah saja. Sementara itu, secara verbal, kita
dapat mengungkapkan dengan kata-kata tentang perhatian kita kepada semua
peserta didik.
c. Memusatkan perhatian kelompok. Kegiatan
pembelajaran akan berjalan dengan baik dalam waktu lama jika kita mampu
memusatkan perhatian kelompok pada tugas-tugas yang dilakukan.
d.
Memberikan petunjuk yang jelas. Penyampaian informasi maupun pemberian
petunjuk yang kita sampaikan seharusnya secara jelas dan singkat
sehingga peserta didik tidak kebingungan
e. Menegur
Apabila ada
peserta yang bertingkah laku mengganggu di kelas, hendaknya kita memberi
peringatan bahwa hak orang lain untuk memperhatikan pelajaran harus
dihargai sehingga kita dapat mengharapkan kepada semua peserta agar
saling menghargai satu sama lain.
f. Memberi penguatan. Kita dapat
memberikan penguatan negatif kepada peserta didik yang mengganggu, atau
penguatan positif kepada peserta didik yang bertingkah laku wajar. Ini
tidak berarti seperti anak kecil yang suka dieri ancaman atau hadiah,
hanya saja proses perkuliahan agar efektif kita kembalikan ke kontrak
belajar pada saat pertemuan pertama.
2. Keterampilan tentang cara
mengembalikan kondisi belajar yang optimal. Keterampilan ini berkaitan
dengan respons kita terhadap penyimpangan yangmungkin terjadi dari
tujuan perkuliahan. (Mulyasa,Hasibuan dalam Suwarna, 2006:84).
Sementara
itu menurut Djamarah (2006 : 186) komponen-komponen ketrampilan
pengelolaan kelas ini pada umumnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu
ketrampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi
belajar yang optimal (bersifat preventif) dan ketrampilan yang
berhubungan dengan pengembangan kondisi belajar yang optimal.
Ketrampilan
yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar
yang optimal terdiri dari ketrampilan sikap tanggap, membagi perhatian,
pemusatan perhatian kelompok. Ketrampilan suka tanggap ini dapat
dilakukan dengan cara memandang secara seksama, gerakan mendekat,
memberi pertanyaan, dan memberi reaksi terhadap gangguan dan
ketakacuhan. Yang termasuk ke dalam ketrampilan memberi perhatian adalah
visual dan verbal. Tetapi memberi tanda, penghentian jawaban,
pengarahan dan petunjuk yang jelas, penghentian penguatan, kelancaran
dan percepatan, merupakan sub bagian dari ketrampilan pemusatan
perhatian kelompok.
d. Prinsip-prinsip Penggunaan Keterampilan Mengelola kelas
Ada beberapa prinsip keterampilan mengelola kelas yang berguna pada saat proses pembelajaran :
1.
Modifikasi tingkah laku. Guru hendaknya menganalisis tingkah laku siswa
yang mengalami masalah, dan memodifikasi tingkah laku tersebut dengan
mengaplikasikan pemberian penguatan secara sistematis.
2. Guru dapat
menggunakan pendekatan pemecahan masalah kelompok dengan cara :
memperlancar tugas-tugas, memelihara kegiatan kelompok, memelihara
semangat siswa dan menangani konflik yang timbul.
3. Menemukan dan
memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah. Guru dapat menggunakan
seperangkat cara untuk engendalikan tingkah laku keliru yang muncul,
dan ketidakpatutan tingkah laku tersebut serta berusaha untuk menemukan
pemecahannya (hasibuan, Bolla dalam Suwarna,2006:84).
Djamarah
(2006:185) menyebutkan “Dalam rangka memperkecil masalah gangguan dalam
pengelolaan kelas dapat dipergunakan.” Prinsip-prinsip pengelolaan
kelas yang dikemukakan oleh Djamarah adalah sebagai berikut:
a. Hangat dan Antusias
Hangat
dan Antusias diperlukan dalam proses belajar mengajar. Guru yang hangat
dan akrab pada anak didik selalu menunjukkan antusias pada tugasnya
atau pada aktifitasnya akan berhasil dalam mengimplementasikan
pengelolaan kelas.
b. Tantangan
Penggunaan kata-kata, tindakan,
cara kerja, atau bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan gairah
siswa untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah
laku yang menyimpang.
c. Bervariasi
Penggunaan alat atau media,
gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru dan anak didik akan
mengurangi munculnya gangguan, meningkatkan perhatian siswa. Kevariasian
ini merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas yang efektif
dan menghindari kejenuhan.
d. Keluwesan
Keluwesan tingkah laku
guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat mencegah kemungkinan
munculnya gangguan siswa serta menciptakan iklim belajarmengajar yang
efektif. Keluwesan pengajaran dapat mencegah munculnya gangguan seperti
keributan siswa, tidak ada perhatian, tidak mengerjakan tugas dan
sebagainya.
e. Penekanan pada Hal-Hal yang Positif
Pada dasarnya
dalam mengajar dan mendidik, guru harus menekankan pada hal-hal yang
positif dan menghindari pemusatan perhatian pada hal-hal yang negative.
Penekanan pada hal-hal yang positif yaitu penekanan yang dilakukan guru
terhadap tingkah laku siswa yang positif daripada mengomeli tingkah laku
yang negatif. Penekanan tersebut dapat dilakukan dengan pemberian
penguatan yang positif dan kesadaran guru untuk menghindari kesalahan
yang dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar.
f. Penanaman Disiplin Diri
Tujuan
akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat mengembangkan
dislipin diri sendiri dan guru sendiri hendaknya menjadi teladan
mengendalikan diri dan pelaksanaan tanggung jawab. Jadi, guru harus
disiplin dalam segala hal bila ingin anak didiknya ikut berdisiplin
dalam segala hal.
e. Berbagai Pendekatan Dalam Pengelolaan Kelas
Berbagai pendekatan tersebut adalah seperti dalam uraian berikut:
a. Pendekatan Kekuasaan
Pengelolaan
kelas diartikan sebagai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku anak
didik. Peranan guru disini adalah menciptakan dan mempertahankan
situasi disiplin dalam kelas. Kedisiplinan adalah kekuatan yang menuntut
kepada anak didik untuk mentaatinya. Di dalamnya ada kekuasaan dan
norma yang mengikat untuk ditaati anggota kelas. Melalui kekuasaan dalam
bentuk norma itu guru mendekatinya.
b. Pendekatan Ancaman
Dari
pendekatan ancaman atau intimidasi ini, pengelolaan kelas adalah juga
sebagai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku anak didik. Tetapi
dalam mengontrol tingkah laku anak didik dilakukan dengan cara memberi
ancaman, misalnya melarang, ejekan, sindiran, dan memaksa.
c. Pendekatan Kebebasan
Pengelolaan
diartikan secara suatu proses untuk membantu anak didik agar merasa
bebas untuk mengerjakan sesuatu kapan saja dan dimana saja. Peranan guru
adalah mengusahakan semaksimal mungkin kebebasan anak didik.
d. Pendekatan Resep
Pendekatan
resep (cook book) ini dilakukan dengan memberi satu daftar yang dapat
menggambarkan apa yang harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan oleh
guru dalam mereaksi semua masalah atau situasi yang terjadi di kelas.
Dalam daftar itu digambarkan tahap demi tahap apa yang harus dikerjakan
oleh guru. Peranan guru hanyalah mengikuti petunjuk seperti yang
tertulis dalam resep.
e. Pendekatan Pengajaran
Pendekatan ini
didasarkan atas suatu anggapan bahwa dalam suatu perencanaan dan
pelaksanaan akan mencegah munculnya masalah tingkah laku anak didik, dan
memecahkan masalah itu bila tidak bisa dicegah. Pendekatan ini
menganjurkan tingkah laku guru dalam mengajar untuk mencegah dan
menghentikan tingkah laku anak didik yang kurang baik. Peranan guru
adalah merencanakan dan mengimplementasikan pelajaran yang baik.
f. Pendekatan Perubahan Tingkah Laku
Sesuai
dengan namanya, pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses untuk
mengubah tingkah laku anak didik. Peranan guru adalah mengembangkan
tingkah laku anak didik yang baik, dan mencegah tingkah laku yang kurang
baik. Pendekatan berdasarkan perubahan tingkah laku (behavior
modification approach) ini bertolak dari sudut pandangan psikologi
behavioral.
g. Pendekatan Sosio-Emosional
Pendekatan
sosio-emosional akan tercapai secarta maksimal apabila hubungan antar
pribadi yang baik berkembang di dalam kelas. Hubungan tersebut meliputi
hubungan antara guru dan siswa serta hubungan antar siswa. Didalam hal
ini guru merupakan kunci pengembangan hubungan tersebut. Oleh karena itu
seharusnya guru mengembangkan iklim kelas yang baik melalui
pemeliharaan hubungan antar pribadi di kelas. Untuk terrciptanya
hubungan guru dengan siswa yang positif, sikap mengerti dan sikap
ngayomi atau sikap melindungi.
h. Pendekatan Kerja Kelompok
Dalam
pendekatan in, peran guru adalah mendorong perkembangan dan kerja sama
kelompok. Pengelolaan kelas dengan proses kelompok memerlukan kemampuan
guru untuk menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan kelompok
menjadi kelompok yang produktif, dan selain itu guru harus pula dapat
menjaga kondisi itu agar tetap baik. Untuk menjaga kondisi kelas
tersebut guru harus dapat mempertahankan semangat yang tinggi, mengatasi
konflik, dan mengurangi masalah-masalah pengelolaan.
i. Pendekatan Elektis atau Pluralistik
Pendekatan
elektis (electic approach) ini menekankan pada potensialitas,
kreatifitas, dan inisiatif wali atau guru kelas dalam memilih berbagai
pendekatan tersebut berdasarkan situasi yang dihadapinya. Penggunaan
pendekatan itu dalam suatu situasi mungkin dipergunakan salah satu dan
dalam situasi lain mungkin harus mengkombinasikan dan atau ketiga
pendekatan tersebut. Pendekatan elektis disebut juga pendekatan
pluralistik, yaitu pengelolaan kelas yang berusaha menggunakan berbagai
macam pendekatan yang memiliki potensi untuk dapat menciptakan dan
mempertahankan suatu kondisi memungkinkan proses belajar mengajar
berjalan efektif dan efisien. Guru memilih dan menggabungkan secara
bebas pendekatan tersebut sesuai dengan kemampuan dan selama maksud dan
penggunaannnya untuk pengelolaan kelas disini adalah suatu set (rumpun)
kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas yang
memberi kemungkinan proses belajar mengajar berjalan secara efektif dan
efisien.
f. Kelas Yang Nyaman dan Menyenangkan
Beberapa syarat yang perlu diupayakan agar kelas nyaman dan menyenangkan adalah sebagai berikut:
1. Tata Ruang Kelas
Pada
prinsipnya sistem belajar yang kita anut di SD adalah sistem klasikal.
Tetapi ada beberapa metode mengajar yang tidak selalu memakai sisten
klasikal, misalnya metode eksperimen, diskusi kelompok, dan lain
sebagainya. Dalam penataan ruang kelas, almari kelas dapat ditempatkan
disamping papan tulis atau disamping meja guru. Jika ada almari kelas
tambahan dapat ditaruh dibelakang kelas, sebaiknya almari tersebut
terbuat dari kaca untuk penyimpan piagam,vandel, dan kepustakaan kelas.
Pengaturan tempat perabot kelas dapat dipindah-pindahkan sesuai dengan
keadaan atau kondisi setempat. (Dirjen Dikti, 1996:18).
2. Menata Perabot Kelas
Ahmad (2004:19) menyatakan “ perabot kelas adalah segala sesuatu perlengkapan yang harus ada dan diperlukan kelas”
Menurut
Djauzak Ahmad (2004:20) perabot kelas meliputi : (a) papan tulis, (b)
meja kursi guru, (c) meja kursi siswa, (d) almari kelas, (e) jadwal
pelajaran, (f) papan absensi, (g) daftar piket kelas, (h) kalender
pendidikan, (i) gambar-gambar, (j) tempat cuci tangan, (k) tempat
sampah, (l) sapu dan alat pembersih lainnya, dan (m) gambar-gambar alat
peraga.
Dari pendapat Ahmad dapat diuraikansebagai berikut:
a. Papan Tulis
Papan
tulis harus cukup besar dan permukaan dasarnya harus rata.Warna dasar
papan tulis yang mulai menipis atau belang harus segera di cat ulang.
Papan tulis harus ditempatkan di depan dancukup cahaya. Penempatannya
tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah, sehingga siswa yang duduk
dibelakang masih melihat atau membaca tulisan yang paling bawah
b. Meja kursi Guru
Meja
kursi guru ukurannya disesuaikan dengan standart yang ada, meja guru
berlaci dan ada kuncinya, meja kursi guru ditempatkan di tempat
strategis, misalnya di kanan atau di kiri papan tulis, supaya tidak
menghalangi pandangan siswa ke papan tulis.
c. Meja kursi Siswa
Meja
kursi siswa ditata sedemikian rupa sehinggga dapat menciptakan kondidsi
kelas yang menyenangkan, ukuran mejadan kursi disesuaikan dengan ukuran
badan siswa dan dilengkapi dengan tempat tas atau buku.
d. Alamari Kelas
Alamari
kelas dapat ditempatkan di samping papan tulis atau sebelah kiri atau
kanan dinding bisa juga diletakkan di sebelah meja guru.
e. Jadwal Pelajaran
Jadwal pelajaran ditempatkan di tempat yang mudah dilihat.
f. Papan Absensi
Papan
absensi ditempatkan di sebelah papan tulis atau di dinding samping
kelas. Guru juga harus memiliki catatan daftar hadir siswa di buku
khusus, karena daftar hadir di papan diganti setiap hari sesuai keadaan.
g. Daftar Piket kelas
Daftar piket kelas ditempatkan di samping papan absensi.
h. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan ditempel pada tempat yang mudah dilihat.
i. Gambar-Gambar
Gambar
Presiden, Wakil Presiden, dan lambing burung Garuda Pancasila
ditempatkan di depan kelas di atas papan tulis, posisi penempatannya
disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.
j. Tempat Cuci Tangan dan Lap Tangan
Tempat cuci tangan dan lap tangan diletakkan di depan kelas dekat pintu masuk.
k. Tempat sampah
Tempat sampah diletakkan di sudut kelas. Besar kecilnya tempat sampah disesuaikan dengan kebutuhan.
Sahabat sekalian..!! itulah ulasan sederhana Materi Keterampilan Mengelola Kelas. Semoag bermanfaat...!! Wassalam..!!
0 Response to "Materi Keterampilan Mengelola Kelas"
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan komentar anda, jika ada kesalahan pada artikel yang saya posting, atau ada link mati, gambar hilang, dan jika ada saran untuk kemajuan blog ini, silahkan tulis komentar dibawah ini.... Komentar kalian sangat berarti bagi saya...
Format untuk komentar:
1. Pilih profil sebagai Name/URL
2. Isikan nama anda
3. Isikan URL (Blog/Website/Facebook/Twitter/Email/Kosongin)
4. Isikan komentar
5. Poskan komentar