MATERI KETERAMPILAN MENJELASKAN- Kali ini saya masih tetap share tentang Materi Kerampilan Menjelaskan. Pada Materi Sebelumnya saya telah share tentang Materi Keterampilan bertanya. Baiklah, berikut ulasan materi keterampilan menjelaskan.
A. Pengertian Keterampilan Menjelaskan
Yang dimaksud dengan keterampilan dasar mengajar
menjelaskan dalam pembelajaran ialah keterampilan menyajikan informasi
secara lisan yang diorganisasi secara sistematis untuk menunjukkan
adanya hubungan antara satu bagian dengan lainnya, misalnya antara sebab
dan akibat, definisi dengan contoh atau dengan sesuatu yang belum
diketahui. (Hasibua, Raflis Kosasi dalam Suwarna, 2009 : 68).
Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan
urutan yang cocok, merupakan ciri utama kegiatan menjelaskan. Pemberian
penjelasn merupakan suatu aspek yang sangat penting dalam kegiatan
seoang guru. Interaksi di dalam kelas cenderung dipenuhi oleh kegiatan
pembicaraan baik oleh tenaga pendidik sendiri, oleh tenaga pendidik dan
peserta didik, maupun antar peserta didik.
Kegiatan Ini
menjelaskan aktivitas engajaran yang tidak dapat dihindari oleh guru.
Penjelasan diperlukan karena tidak terdapat dalam buku, sehingga guru
harus menuturkan secara lisan. Ini berarti guru di tuntut untuk mampu
mejnelaskan. Untuk menyampaikan bahan pelajaran yang berkaitan dengan
hubungan antar konsep, guru perlu menjelaskan secara runut dan runtut.
Hasil belajar yang diperoleh dari penjelasan adalah pemahaman bukanlah
ingatan. Melalui penjelasan siswa hubungan sebab akibat, memahami
prosedur, memahami prinsip atau membuat analogi. Sedangkan hasil belajar
yang berupa igatan atau hafalan diperoleh melalui cerita.
Ditinjau dari isi yang disampaikan oleh guru kepada siswa, makna menjelaskan dapat dibedakan antara lain:
1. Menyampaikan informasi
Menyampaikan
informasi adalah bentuk menyampaikan fakta dan memberikan instruksi.
Isi yang disampikan tidak bersifat problematik, tetapi cukup atau
sekedar untuk diketahui saja.
2. Menerangkan
Isi yang disampaikan
menunjukkan “apa” atau “bagaimana” sesungguhnya sesuatu itu jadi dalam
hal ini isi bersifat pengertian atau istilah.
3. Menjelaskan
Isi
yang disampaikan menunjukkan “mengapa” atau untuk “apa” sesuatu terjadi
demikian yang menunjukkan “hubungan” antar dua hal atau lebih
4. Memberi motivasi
Diartikan sebagai memberi dorongan, menimbulkan minat, perhatian, dan kemauan siswa.
5. Mengajukan peendapat pribadi
Mengenai
uatu kejadian, peristiwa, keadaan, guru dapat mengajukan pandangan
pribadinya. Sebaiknya dengan didahului kata-kata “menurut pendapat saya
sendiri” dan disertai alasan-alasan fakta atau data yang mendukung
pendapat itu.
B. Tujuan
Ada beberapa tujuan penggunaan penjelasaan dalam proses belajar mengajar menurut Marno (2008 : 99)
1. Untuk membimbing pikiran peserta didik dalam memahami konsep, prinsip, dalil atau hukum-hukum yang mejadi bahan pelajaran.
2. Untuk memperkuat struktur kognitif peserta didik yang berhubungan denagn bahan pelajaran.
3. Membantu peserta didik dalam memecahkan masalah.
4. Membantuk memudahkan peserta didik dalam mengasimilasi dan mengakomodasikan konsep.
5. Mengkomunikasikan ide dan gagasan kepada peserta didik.
6. Melatih peserta didik mandiri dalam mengmabil keputusan.
7. Melatih peserta didik berfikir kritis apabila penjelasan guru kuerang sistematis.
Sementara itu menurut Suwarna (2006 : 69-70) Tujuan yang hendak dicapai guru dalam memberikan penjelasan:
b. Membimbing siswa memahami dengan jelas jawaban pertanyaan “mengapa” yang siswa ajukan ataupun yang dikemukakan guru.
c. Membantu siswa mendapatkan dan memahami hukum, dalil dan prinsip umum secara objektif dan nalar.
d. Melibatkan murit untuk berfikir dengan memecahkan masalah.
e. Mendapatkan balikan dari siswa mengenai tingkat pemahamannya dan mengatasi kesalah pahaman mereka terhadap suatu pengertian
f. Membantu siswa menghayati dan mendapatkan proses penalaran dan penggunaan bukti dalam penyelesaian keadaan yang meragukan.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa dalam kegiatan menjelaskan ada tiga hal yang saling berkaitan
1. Yang menjelaskan (guru)
2. Yang mendengarkan penjelasan (siswa)
3. Hal yang akan dijelaskan (masalah dan pemecahanya)
Dilihat
dari anak yang mendengarkan penjelasan, keperluan penjelasan muncul
jika dia mengemukakan masalah suatu keadaan yang belum pernah dialaminya
sehingga fungsi penjelasan adalah untuk mencari atau mengaitkan
hubungan antara pengalaman murid dengan gejala atau situasi baru yang
belum diketahui.
Sehingga penjelasan perlu didasarkan kepada
hubungan dan kaitan yang disebut secara logis antara fakta (bukti) dan
hukum umum (generalisasi).
Guru harus mempertimbangkan kemampuan dan latar belakang siswa.
Prinsip yang harus diterapkan dalam memberi penjelasan :
1.
Penjelasan dapat diberikan pada awal, tengah, atau akhir yang
tergantung keperluan, atau dapat juga diselingi dengan tanya jawab.
2. Guru dapat memberikan penjelasan bila ada pertanyaan siswa atau direncanakan guru sebelumnya.
3. Penjelasan materinya harus bermakna bagi siswa
4. Penjelasan harus disesuaikan dengan latar dan kemampuan siswa.
C. Prinsip-prinsip Penggunaan
Prinsip
penggunaan ketrampilan menjelaskan dalam pembelajaran dapat dilakukan:
(1) pada awal, di tengah, atau pada akhir pembelajaran; penjelasan harus
relevan dengan tujuan pembelajaran; (2) penjelasan harus relevan dengan
tujuan pembel;ajaran yang hendak ingin di capai; penjelasan dapat
diberikan apabila ada pertanyaan atau diperlukan oleh guru untuk
menjelaskan, yang berarti tidak semua topik atau bahan pelajaran
dijelaskan oleh guru; dan (4) penjelasan harus sesuai dengan latar
belakang kemampuan siswa, terutama dalam hal penggunaan bahasa.
D. Perencanaan dan Pelaksanaan Menjelaskan
Untuk
dapat menje;askan suatu hal dengan jelas, maka di tuntut untuk
penguasaaan materi yang lengkap, kemampuan menganalisis pokok persoalan
yang di bahas, serta perencanaan yang matang bagaimana
langkah-langkahnya utuk menjelaskan materi tertentu kepada orang lain.
1. Perencanaan
Penjelasan
yang akan diberikan oleh guru perlu dipersiapkan dengan perencanaan
yang baik. Dalam merencanakan suatu enjelasan, ada dua hal yang perlu
diperhatikan tersendiri yaitu:
A. Isi penjelasan, dengan mengadaakan analisis pengertian atau persoalan yang akan dibahas.
B. Kepada siapa penjelasan itu akan diberikan
a. Perencanaan ini analisis pengertian/persoalan
Dalam merencanakan isi penjelasan yang disampaikan guru perlu menjelaskan
a) Analisis pengertian yang diterangkan
b) Analisis pokok persoalan yang hendak dijelaskan
1) Menerangkan suatu pengertian
Dengan
menerangkan suatu pengertian dimaksud berarti menguraikan jawaban artas
pertanyaan apa atau bagaimana sesungguhnya sesuatu itu
Untuk menerangkan suatu pengertian, jalan yang terbukti baik adalah pola deduktif
1. Tetukan pengertian yang perlu diterangkan dan definisinya
2. Carilah ciri-ciri yang khas atau unsur-unsur pokoknya yang paling relevan.
3. Berilah contoh-contohnya
4. Carilah contoh/penerapan agar bisa mengecek pakah siswa telah menangkap penjelasan guru dengan baik atau belum.
2). Menjelaskan sesuatu
Dengan
menjelaskan sesuatu berarti menguraikan jawaban atas pertanyaan mengapa
atau untuk apa sesuatu itu terjadi dengan menunjukan hubungan antara
dua pengertian atau lebih sehingga menjadi jelas bagaimana dua hal atau
lebih itu berkaita satu sama lain.
Langkah-langkah pokok dalam merencanakan suatu penjelasan adalah sebagai berikut:
1. Menegaskan apa yang perlu dijelaskan
2. Menegaskan hubungan atau kaitanya
3. Menegaskan prinsip umum yang melandasi hubungan tersebut.
b. Penerima pesan oleh murid
Penjelasan
yang diberikan oleh guru baru dapat dikatakan berhasil bila menimbulkan
pengertian dalam diri siswa. Kalau penjelasan itu betul-betul jelas,
hal ini akan kelihatan dari hasil siswa yang baik.
2. Pelaksanaan
Setelah merencanakan penjelasan yang baik, pelaksanaan akan baik pula. Mutu pelaksanaan dapat ditingkatkan dengan :
1. Orientasi atau Pengarahan
Dengan
memberikan orientasi berarti mengantarkan siswa pada pokok persoalan
yang akan dibahas dan menempatkan penjelasan yang akan disampaikan itu
dalam suatu kerangka yang lebih luas.
2. Bahasa yang Sederhana
Penjelasan
hendaknya diberikan dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
oleh siswa. Hindari penggunaan berbagai ucapan dan istilah yang tidak
dimengerti oleh siswa
3. Penggunaan Contoh atau Ilustrasi
Dalam
memberikan penjelasan sebaiknya menggunakan contoh-contoh yang ada
hubungannya dan dapat ditemui siswa dalam kehidupan sehari-hari
4. Pemberian Tekanan
Dalam
memberikan penjelasan, guru harus mengarahkan perhatian siswa agar
terpusat pada masalah pokok dan mengurangi informasi yang tidak penting
5. Variasi
Sesekali
perlu pula diselingi informasi lain yang ringan dan lucu pada situasi
yang kurang menguntungkan seperti siang, panas, materi sulit, dan
sebagainya. Variasi juga berlaku dalam penggunaan metode dan alat
peraga.
6. Feed Back atau umpan Balik
Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menunjukkan keraguannya ketika pelajaran berlangsung dengan
mengajukan pertanyaan. Perhatikan mimik serta tingkah mereka saat
penjelasan berlangsung, sehingga guru dapat mengadakan penyesuaian.
Sementara itu menurut Suwarna (2009 : 70) dalam keterampilan menjelaskan terdapat komponen keterampilan dasar menjelaskan
Komponen-komponen keterampilan dasar mengajar menjelaskan menurutnya adalah sebagai berikut:
1. Komponen merencanakan
Agar
penjelasan kita mudah dimengerti peserta didik, penjelasan yang kita
berikan perlu direncanakan dengan baik, terutama yang berkenaan dengan
isi pesan dan penerima pesan. Dua hal tersebut sangat menentukan apakah
penjelasan kita tepat sasaran atau tidak.
a. Isi pesan (materi) meliputi:
1)
Sebelum memberikan penjelasan, buatlahh analisis terlebih dahulu
terhadap masalah secara keseluruhan. Dalam hal ini termasuk
pengindentifikasian unsur-unsur apa yang akan dihubungkan dalam
penjelasan tersebut.
2) Kita perlu mengenali lebih detil tentang
jenis hubungan yang ada antara unsur-unsur yang dibicarakan. Jangan
sampai penjelasan yang kita berikan tidak nyambung dengan tujuan
pembelajaran dan topik perkuliahan.
3) Sebelum memberikan penjelasan,
kita harus memahami terlebih dahulu tentang penerapan hukum, rumus atau
generalisasi yang sesuai dengan masalah yang ada. Ketidakjelian kita
dalam melihat formula yang tepat dari masalah yang kita bahas hanya akan
menjadikan peserta didik tidak paham atau bahkan bingung.
b. Penerima pesan
Merencanakan
suatu penjelasan harus mempertimbangkan penerima pesan. Penjelasan yang
disampaikan tersebut sangat bergantung pada kesiapan audiens yang
mendengarkannya. Hal ini berkaitan erat dengan jenis kelamin, usia,
kemampuan, latar belakang sosial dan lingkungan belajar. Oleh karena
itu, dalam merencanakan suatu penjelasan harus selalu mempertimbangan
faktor-faktor tersebut di atas. Dalam pendidikan berlaku formula “metode
lebih penting daripada materi” [al-tariqah ahammu min al-maddah]. Dalam
konteks ini kecermatan kita dalam melihat siapa yang kita hadapi akan
sangat menentukan jenis metode pembelajaran apa yang paling tepat
digunakan di kelas.
2. Penyajian suatu penjelasan
Penyajian suatu penjelasan dapat kita tingkatkan hasilnya dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Kejelasan
Penjelasan
hendaknya diberikan dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
oleh peserta didik. Usahakan untuk menghindari penggunaan ucapan-ucapan
berikuut ini, seperti “ee”, ”aa”, ”mm”, ”kira-kira”, ”umumnya”,
”biasanya”, ”sering kali”, dan istiah-istilah lain yang tidak dapat
dimengerti oleh audiens. Ungkapan-ungkapan tersebut kadang malah membuat
peserta didik terganggu dan akhirnya tidak dapat menangkap pesan yang
disampaikan.
b. Penggunaan contoh dan ilustrasi
Dalam
memberikan penjelasan sebaiknya menggunakan contoh-contoh yang ada
hubungannya dengan sesuatu yang dapat ditemui oleh peserta didik dalam
kehidupan sehari-hari. Kita tentu tahu konsep CTL, Contextual Teaching
and Learning, bahwa proses pembelajaran yang kita lakukan seharusnya
lebih bermakna bagi peserta didik. Agar lebih bermakna, maka
pembelajaran harus lebih faktual dan kontekstual. Peserta didik akan
lebih tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran jika dikaitkan dengan
dunia mereka.
3. Pemberian tekanan
Dalam memberikan
penjelesan, kita harus mengarahkan perhatian peserta didik agar terpusat
pada masalah pokok, dan mengurangi informasi yang tidak penting. Dalam
hal ini kita dapat menggunakan tanda atau isyarat lisan seperti: “yang
terpenting”, “perhatikan baik-baik konsep ini”, “perhatikan, yang ini
agak susah”.
4. Penggunaan balikan
Kita hendaknya memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan pamahaman, keraguan,
atau ketidamengertiannya ketika penjelasan itu kita berikan. Berdasarkan
balikan itu kita perlu melakukan penyesuaian dalam penyajiannya,
misalnya kecepatannya, memberi contoh tambahan atau mengulangi kembali
hal-hal yang penting. Balikan tentang sikap peserta didik dapat dijaring
bersamaan dengan pertanyaan yang bertujuan menjaring balikan tentang
pemahaman mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan
seperti: ”Apakah kalian mengerti dengan penjelasan tadi?” Juga perlu
ditanyakan, “Apakah penjelasan tadi bermakna bagi kalian?”, dan
sebagainya.
Demikian Ulasan sederhana Materi keterampilan Menjelaskan. Semoga bermanfaat.!!
0 Response to "MATERI KETERAMPILAN MENJELASKAN"
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan komentar anda, jika ada kesalahan pada artikel yang saya posting, atau ada link mati, gambar hilang, dan jika ada saran untuk kemajuan blog ini, silahkan tulis komentar dibawah ini.... Komentar kalian sangat berarti bagi saya...
Format untuk komentar:
1. Pilih profil sebagai Name/URL
2. Isikan nama anda
3. Isikan URL (Blog/Website/Facebook/Twitter/Email/Kosongin)
4. Isikan komentar
5. Poskan komentar